Sang Pemimpi - By Andrea Hirata
Sang Pemimpi
Karya : Andrea Hirata
Karya : Andrea Hirata
“Dia tersenyum penuh semangat. Agaknya dia juga bertekad
memerdekakan dirinya dari duka mengharu biru yang membelenggunya seumur hidup. Dia
telah berdamai dengan kesedihan dan siap menantang nasibnya.”
“…, aku tak sedikit pun gentar menghadapi badai hinaan.”
“Ajaibnya sang waktu, masa lalu yang menyakitkan lambat laun
menjelma menjadi nostalgia yang tak ingin dilupakan.”
“… sangat tidak tuma’ninah, tidak santun.”
“Persis tulisan seorang sastrawan: Tuhan tahu, tapi
menunggu.”
“Setiap peristiwa di jagat raya ini adalah potongan mozaik. Terserak
di sana – sini, tersebar dlam rentang waktu dan ruang. Namun, perlahan potongan
itu akan bersatu membentuk bak montase Antoni Gaudi. Mozaik – mozaik itu akan
membangun siapa dirimu dewasa nanti. Lalu, apa pun yang kaukerjakan dalam
hidupmu akan bergema dalam keabadian.”
“Kaum Muda! Yang kita butuhkan adalah orang – orang yang
mampu memimpikan sesuatu yang tak pernah diimpikan siapa pun! John f. Kennedy,
Presiden Amerika …”
“Tak semua yang dapat dihitung, diperhitungkan, dan tak
semua yang diperhitungkan, dapat dihitung! Albert Einstein …”
“Perempuan adalah makhluk yang plin – plan, Kal, maka
pertama – tama, buatlah mereka bingung!”
“… bahwa pria pendiam sesungguhnya punya rasa kasih saying yang
jauh berlebih dibandingkan dengan pria sok ngatur yang merepet saja mulutnya.”
“Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.”
“Jika kitaditimpa buah nangka, itu artinya memang nasib kita
harus ditimpa buah nangka. Tak dapat, sedikit pun, dielakkan.”
“Allah tak suka sesuatu yang berlebihan. Ingat,
ketidaksukaan Allah akan hal itu difirmankan dalam Al-Qur’an Al-Karim.”
“… membuka mataku bahwa hidup yang terbentang di depanku
akan semakin tak mudah.”
“… kalimat sinis dari orang yang pesimis.”
“Seyogyanya sifat buruk yang berbuah keburukan: pesimis
menimbulkan sinis, kemudian dengki, kemudian mungkin fitnah …”
“… berhenti bercita – cita adalah tragedy terbesar dalam
hidup manusia!”
“…, di sekolah ini, kita tak akan pernah mendahului nasib
kita!”
“Pesimistis, tak lebih dari sikap takabur mendahului nasib.”
“Dia orang yang selalu merasa bahagia karena dapat
membahagiakan orang lain.”
“… love or hate me, but spare me with your indifference,
maksudnya kurang lebih: cintai aku atau sekalian benci aku, asal jangan abaikan
aku.”
“Tapi, tindakannya adalah haknya.”
“Ini adalah pembunuhan karakter paling sadis yang pernah
kisaksikan.”
Komentar
Posting Komentar