I just wanna say “I Love You”
Seorang pria muda yang berprofesi sebagai wartawan, sedang melakukan pencarian terhadap sosok wanita misterius yang sering memberikannya hadiah – hadiah setiap pagi di meja kantornya yang terletak disekitaran Jakarta Barat yang bersebelahan dengan sebuah kampus megah. Ya, kemisteriusannya ini membuat ia menjadi terus dan terus penasaran. Ia mencari wanita itu kesana kemari dengan menanyakan ciri – ciri yang memang kurang jelas untuk orang mengerti. Sebenarnya wanita itu berada di dekatnya dan juga dikenali olehnya. Ya, wanita itu adalah adik kelasnya saat SMP. Ia bernama Syntia, wanita kelahiran 22 Agustus 1992 ini sangat di idolakan banyak pria di lingkungan sekitaran kampusnya. Entah apa yang ia lihat dari sosok pria kuli tinta itu, wanita ini selalu selalu dan selalu memberikan Ryan ( nama dari pria yang berprofesi sebagai kuli tinta itu) kejutan - kejutan tersembunyi. Bisa dibilang Syntia adalah secret admirer-nya Ryan. Padahal kalau dilihat – lihat pria ini sangat biasa – biasa saja. Dari soal penampilan, gaya hidup, ekonomi, fisik dan kendaraan bermotor yang ia punya juga tak sebanding dengan apa yang dimiliki oleh pria – pria yang mengidolakan Syntia di kampus.
Ya inilah kehidupan remaja sekarang, soal cinta memang berbeda – beda. Kadang ada yang melihatnya hanya dari mukanya (biar nggak malu dibawa kemana – mana), kadang ekonominya (biar bisa dijajanin setiap saat, ya shopping gratis gitu hehe), ada juga dari segi kendaraan yang ia bawa tiap harinya (ya buat anter jemput kemanapun tempat yang dimau), lain orang lain juga yang diliat sih kadang juga ada yang emang tulus karena dia sayang banget sama orang itu, bisa dibilang udah cinta mati mau kaya atau miskin apa jelek atau ganteng yaa tetep deh kaga peduli hehe (ini karena dia mencari kebahagiaan), lain lagi dari orang yang ngeliatnya dari penampilan (biar ga dikatain pacarnya tuh ketinggalan jaman bisa dibilang jadul ataupun ga gaul), ada juga yang liat dari gaya hidupnya dia yaaa katanya si kalo emang gaya hidupnya bagus jadi kita juga ikut – ikutan alias diajak apa kegiatan dia sehari – hari (misal dia hoby dalam perawatan tubuh, jadi kalau dia lagi ada jadwal buat perawatan kita ikutan gitu, diajak n gratis pula hehe). Dari reset yang udah sering gue lakuin di sekitar gue (remaja SMA) rata – rata si masih pada ngeliat pasangannya dari segi fisik yaitu ketampanan n kecantikkannya aja. Karena mereka belum mau buat ngerasain yang namanya kebahagiaan sebenarnya dari berpacaran. Yaaa cuman sebagai seneng – senengan doank lah bisa dibilang gaya – gayaan atau cuma nyari title “IN A RELATIONSHIP”.
Oke kembali ke cerita. Cewe berusia 19 tahun ini emang udah ngidolain Ryan dari semenjak dia duduk dikelas 1 SMA. Pertemuan mereka pertama yaitu waktu itu Syntia yang sedang sendirian duduk di koridor depan kelas anak kelas 3. Dari dalam kelas anak – anak cewenya pada ngira kalo Syntia yang duduk sendirian itu mau nyari perhatian kaka kelas cowonya. Padahal Syntia disitu karena sedang menunggu pamannya Pak Suli (guru matematika di sekola ini). Saat mereka sedang menyindir – nyindir Syntia, keluarlah salah satu murid dari dalam kelas itu yang juga sebagai ketua OSIS di sekolah itu (si Ryan).
Ryan yang sudah mengenal bahwa Syntia ini adalah keponakan dari sang guru, ia langsung bertindak membelanya “hey apa yang lo pada lakuin ke dia? Jangan keluarin kata – kata itu lagi dari mulut lo!!”. Para wanita – wanita itu pun langsung dengan segera ninggalin Syntia. “kamu nggak apa – apa Tia ?” itu yang langsung Ryan katakan kepada Syntia yang sudah berlinang air mata. “iyya aku nggak apa – apa ko kak J”. “kalo kamu digituin lagi bilang aku aja ya ti J. Oia, kamu nyari paman kamu? Dia ada di kantor, mau aku antar?” kata Ryan yang perhatian dengan Syntia, dan Syntia berkata “J iyya ka, oh nggak usah deh ka makasih aku tau ko dimana ruangannya, udah biar aku sendiri aja kak J. Duluan ya ka” dan Ryan berkata “iyya sama – sama ti J” dengan berat hati sang ketua OSIS ini rela ditinggalkan oleh Syntia.
Ternyata diem – diem ia memiliki perasaan yang sama dengan apa yang Syntia rasakan, ya bisa dibilang mereka saling menyukai. Mereka memang pantas untuk saling mencintai, karena mereka saling mencintai satu sama lain secara tulus. Namun diantara mereka berdua tidak ada yang berani untuk mengatakan tentang perasaan yang mereka rasakan saat ini. Mereka saling memendam perasaan mereka sampai akhirnya mereka berpisah karena lulus.
…
Disuatu hari saat Ryan sedang meliput keadaan di kampus tempat Syntia kuliah, yang sedang menerima mahasiswa / mahasiswi angkatan baru. Syntia yang masih mengenali Ryan saat itu langsung mendekati dan menyelidiki keadaan Ryan untuk saat ini. Dan diketahui olehnya kalau Ryan adalah seorang wartawan berita di salah satu stasiun TV di Indonesia ini. Dan letak kantornyapun tak jauh dengan tempat ia kuliah (alias sebelahan). Syntia sangat senang sekali kalau si Ryan saat ini masih sendiri (red:jomblo), karena masih ada kesempatan untuk mendapatkan hati kaka kelasnya ini.
Ryan sampai saat ini belum tau dan belum menyadari bahwa yang setiap pagi memberinya hadiah adalah wanita yang diidamkannya waktu SMA. Kadang Ryan menaruh post-it di mejanya untuk dituliskannya note buat secret admirer-nya itu. Note yang paling sering Ryan tuliskan adalah “Tx ya buat semuanya, tapi maaf boleh gak gue tau sesuatu tentang diri lo? Ya misalnya nama gitu? Kalo boleh lo bisa tulis nama lo dibawah note ini”. Tapi sampai saat ini tak satupun note dari Ryan yang dibalas olehnya.
Hari demi hari itu pun terus berjalan seiring waktu. Ketika sedang ada kegiatan seminar di kampus Syntia, Ryan yang sudah bekerja dan tetap aktif dalam berbagai kegiatan itu pun hadir dalam acara sebagai panitia. Ryan berperan dalam pendataan peserta yang ikut dalam seminar itu. Saat sedang pendataan berlangsung, Ryan yang saat itu mengenakan Jas dan Topi tak dikenali oleh Syntia. Syntia mengisikan data dengan lengkap semuanya. Ryan pun membacanya dan kaget ketika melihat Syntia. Ryan tak langsung to the point menyapanya karena ia masih ragu – ragu. Syntia ini memang lebih cantik dari sebelumnya, makanya Ryan tak langsung menyadari kalau Syntia ini adalah Syntia adik kelasnya pada jaman SMA dahulu.
Selama kegiatan seminar berlangsung, Ryan berdiri tepat di belakang kursi Syntia yang ada di barisan paling akhir itu. Ryan terus memperhatikan Syntia, tetapi Syntia ini sama sekali tidak menyadari. Dan selang 1 jam kemuadian Syntia bangun dari tempat duduknya dan pergi begitu saja. Hingga acara selesai, Syntia tak kunjung kembali.
…
Malam ini tepat di tanggal 31 desember 2011. Mungkin untuk sebagian orang atau orang banyak dan bisa juga untuk seluruh penduduk di bumi ini, sedang asyik mempersiapkan segala sesuatu untuk merayakannya. Merayakan apa ? Apa kalian tau ? Yap benar sekali, mereka sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk merayakan pesta untuk tahun yang akan berganti.
Dikala orang lain sibuk dengan pesta yang akan mereka buat nanti saat jam mulai mendekat pada pukul 24.00 -- saat pergantian tahun --. Gue sendiri malah asyik dengan laptop gue ini huh ga tau harus ngapain abisnya. Apa yang gue rasain sekarang emang bener – bener berbanding terbalik sama “mereka” yang pada senang dengan pergantian tahun ini. Pergantian tahun dari 2011 menjadi 2012. Bukan bukan, bukan karena prediksi – prediksi yang udah ada tentang apa yang bakal terjadi di tahun 2012 ini bukan. Kiamat ? Itu pun kalo emang terjadi ya udah kuasa Allah SWT, gue cuma bisa menerima itu – yaialah gue mana bisa nolak dan ya emang ga bisa di tolak –
Perasaan apa sih ? Mungkin kalian bisa tau perasaan yang gue rasa dari keadaan alam tadi pagi, yap tadi pagi “ALAM PUN MENANGIS” – bukan petikan lagunya anang hermansyah ya – sama dengan perasaan gue saat ini yang terus menangis. Bukan di tahun baru ini aja hati gue nangis kaya gini, tapi di setiap pergantian tahun. Kalian tau kenapa ? Jujur aja gue bener – bener takut entah apa yang gue takutin itu.
Selain takut, gue juga ngerasa bahagia ditahun baru ini. Ya gue bersyukur aja gue masih beruntung masih dikasih hidup sampai saat ini. Tapi ya semakin lama waktu gue di dunia ini, akan semakin banyak dosa yang gue perbuat L
Back to my story tonight.
Gue prihatin banget dengan semuanya malam ini, disini di tempat tinggal gue yang cukup besar di daerah perkotaan yang cukup luas serta padat penduduk, gue ngerasa lingkungan di sekeliling gue ini yang kurang beres. Banyaknya orang yang lalu lalang malam ini tuh menambah banyak sampah yang bergeletakan di jalan, tertiup angin mengejar siapa yang telah membuangnya. Entah siapa. Bumi juga yang harus menanggung resiko banyak dengan suaran dentuman dari ledakan petasan yang berkeliaran di langit. Seru ! Itu kenyataan yang gue rasain saat ngeliat kembang api yang meluncur ke atas langit hitam dengan membawa warna – warni yang jarang kita temui di malam hari pada hari biasanya. Tapi seru itu pun harus diberi tanda kutip tersendiri – “seru” – ada yang ngerti maksud gue ? Jadi gini, maksud gue adalah seru yang kita rasain sama – sama adalah selalu seru dalam merusak alam, seru buang duit buat beli petasan yang selanjutnya di ledakin ke atas langit beserta suara yang cukup keras dengan resiko terbakar di tangan, sisanya adalah bekas petasan itu yang begitu aja dibuang ckckck prihatin.
Udahlah, kalo yang namanya ngomongin tentang “LINGKUNGAN” ga akan pernah ada abisnya.
Ryan kapan gue bakal becanda sama lo lagi ? Kapan gue bisa di anterin pulang sama lo lagi ? Kapan kita bisa jalan – jalan berdua lagi ? Kapan kita bisa belajar bareng lagi ? Ryan ! Kapan kapan kapan ??! Gue kangen sama lo ! Dan akhirnya air mata gue yang udah sejak tadi mengumpul pun meledak begitu saja. Nangis ! Malam ini gue nangis lagi untuk yang kesekian kalinya.
Komentar
Posting Komentar