L2 - Jembatan Wheatstone
Tahukah Anda tentang Jembatan Wheatstone ?
Jembatan Wheatstone adalah rangkaian empat buah resistor / hambatan yang disusun sedemikian rupa. Secara teknis, jembatan Wheatstone adalah sirkuit elektrik dasar dengan salah satu resistornya dapat diatur sedemikian rupa sehingga galvanometer (G) menunjukkan angka nol. Saat galvanometer menunjukkan angka nol, maka tidak ada arus yang mengalir sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa besar beda potensial antara titik B dengan titik C sama dengan nol.
Jembatan Wheatstone digunakan untuk mengukur elektrik resistensi ical dengan metode perbandingan. Pada dasarnya adalah pada sebuah rangkaian listrik, jembatan Wheatstone digunakan untuk mengukur resistansi dari resistor yang tidak diketahui dengan melewatkan arus yang melalui itu.
L adalah kawat homogen, sehingga panjang kawat sebanding dengan nilai hambatannya. Rs adalah hambatan standar yang nilainya dapat kita tentukan dengan mengatur variabel yang ada. Untuk harga Rs tertentu dan dengan mencatat kedudukan kontak geser K yaitu panjang l1 dan l2.
Pada umumnya nilai hambatan suatu bahan berubah terhadap temperatur. Untuk kenaikan temperatur yang sama, dua bahan yang berbeda jenis akan mengalami perubahan nilai hambatan yang berbeda pula. Hal ini dipengaruhi oleh suatu besaran yang disebut koefisien temperatur. Hubungan antara besar hambatan dengan temperatur suatu bahan semikonduktor didekati.
Jembatan Wheatstone pertama kali ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada tahun 1833. Namun, pada waktu itu penemu tidak bisa melihat penggunaan nyata dari itu. Beberapa tahun kemudian, Sir Charles Wheatstone mengklaim berbagai aplikasi dari jembatan wheatstone, dan menunjukkan betapa pentingnya rangkaian jembatan wheatstone tersebut.
Aplikasi
Jembatan Wheatstone banyak digunakan untuk percobaan mengukur resistensi kecil dan karena itu ia digunakan dalam aplikasi seperti pengukur regangan dan termometer perlawanan. Sebagian besar merupakan bagian dari rangkaian pengukuran listrik. jembatan Wheatstone adalah bagian integral dari alarm suhu rendah. Untuk misalnya, resistensi termistor yang diukur dengan menempatkan thermistor di tempat perlawanan tak dikenal dalam metode yang dijelaskan di atas. Hambatan dari perubahan termistor karena suhu itu terkena perubahan.Suhu dan ketahanan dari termistor adalah berbanding terbalik satu sama lain. Ini berarti bahwa jika suhu meningkat termistor, ketahanan menurun. Perbedaan suhu antara kedua kaki tercermin melintasi jembatan yang alarm terpasang. Perbedaan suhu akan mengaktifkan alarm.
Galvanometer
Galvanometer adalah instrumen elektromekanik / alat ukur yang digunakan untuk mendeteksi adanya kuat arus listrik dan beda potensial listrik yang relative kecil yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Alat ini sangat sensitif dan tidak digunakan untuk mengukur kuat arus listrik dan beda potensial listrik yang besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung. Meskipun demikian, alat ini masih dapat digunakan unuk mengukur arus yang sangat kecil. Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan shunt). Namun, kegunaan utama alat ini adalah untuk mendeteksi adanya arus listrik bukan untuk mengukur besarnya arus listrik. Arus listrik biasanya diukur dengan amperemeter.
Kawat Nikrom: untuk stabilitas pada rangkaian
Kabel Penghubung: untuk menghubungkan rangkaian
Power Supply: sebagai sumber energi yang mengubah arus AC menjadi DC.
Hambatan / Resistor Standar: sebagai resistor yang sudah diketahui nilainya (10Ω, 12Ω, 15Ω, 33Ω, 47Ω)
Rx: sebagai resistor yang belum diketahui nilainya.
Kontak Geser: untuk memutuskan dan menyambung arus listrik.
--dari berbagai sumber--
Komentar
Posting Komentar